Kista Tidak Selalu Jadi Cikal Bakal Kanker

Dokter Spesialis Onkologi dari RSUP Persahabatan dr.

Oni Khonsa, Sp.OG, Subsp.

Onk mengatakan bahwa kista tidak selalu menjadi cikal bakal dari kanker.

Hanya kista endrometrium saja yang bisa berkembang menjadi kanker.

Meski demikian, pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui ganas atau tidaknya jenis kista tersebut.

“Mengarah ke ganas atau tidak dilihat dari tes, kista yang diduga jinak bisa berubah sifatnya.

Ini bisa bertransformasi karena ada paparan karsinogen seperti dari zat kimia, rokok, vape,” kata Oni dalam webinar “AstraZeneca: Kampanye 10 Jari” di Jakarta, Sabtu 3 Desember 2022.

Kista endometriosis adalah kondisi saat ada jaringan endometrium yang tumbuh di dalam indung telur.

Kista ini umumnya bersifat jinak dan tumbuh bergantung pada hormon estrogen.

Ukurannya biasanya tak lebih dari lima sentimeter.

Tapi ada juga yang tumbuh membesar sampai 20 sentimeter.

Endometrium adalah lapisan rahim.

Terkadang, jaringan ini dapat terbentuk di tempat yang tidak semestinya seperti saluran tuba, kandung kemih, sampai usus.

Kondisi ini dikenal dengan endometriosis.

Jika pertumbuhan jaringan sampai ke ovarium atau indung telur, kista endometriosis dapat terbentuk di sana.

“Kalau ternyata waktu diperiksa kistanya masih eksis, terutama endrometrium maka hindari potensi karsinogen.

Kista harus diambil dan dilihat jinak atau enggak tapi kalau enggak diambil harus dipantau terus,” lanjutnya.

Oni mengatakan penyakit kanker tidak bisa disembuh namun dapat dikendalikan.

“Kalau kanker itu definisinya bukan sembuh, dia sama seperti asma, hipertensi, diabetes, ada kekambuhan bila tidak dikontrol, jadi pengobatan ini biar lebih terkontrol,” ujar Oni.

Lebih lanjut, Oni mengatakan kanker bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan layaknya tuberkulosis (TB).

Kanker sendiri memiliki banyak jenis hingga tingkat keparahan yang berbeda.

Menurut dr.

Oni, kambuh atau tidaknya sel kanker sangat ditentukan dari pengobatan, terapi dan juga gaya hidup pasiennya.

“Sesering apa kambuhnya? Itu sangat erat dengan stadium, jenis kankernya dan kondisi-kondisi lain penyerta pasien, bagaimana membuat pola hidup yang baik,” ujar Oni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *