Jenis Konstruksi Jembatan yang Jarang Orang Tahu!

Untuk membangun jembatan yang tahan lama dan fungsional, pemilihan jenis konstruksi jembatan tidak boleh sembarangan. Penentuannya harus berdasarkan kondisi area hingga cuaca di wilayah tersebut. Selain itu, material terbaik seperti semen mortar juga diperlukan untuk memaksimalkan kekokohannya.

Sebagai informasi, semen tersebut dapat digunakan untuk membangun berbagai model konstruksi jembatan.

Inilah Beberapa Jenis Konstruksi Jembatan yang Sering Digunakan

Sebenarnya ada banyak jenis konstruksi cukup sering digunakan. Namun tidak semua tahu jenisnya. Jika Anda penasaran, berikut beberapa jenis yang perlu Anda ketahui :

1. Jembatan Kantilever

Konstruksi yang pertama adalah kantilever. Ciri jembatan ini menampilkan tambatan pilar vertikal ke permukaan tanah. Fungsinya supaya dek horizontal yang memanjang melintasi span dapat ditopang dengan baik.

Di dunia ini, ada cukup banyak perwujudan konstruksi jembatan model kantilever. Salah satunya adalah Quebec Bridge yang terbentang sepanjang 299,721 meter. Jembatan di Kanada ini juga jadi yang terpanjang di dunia.

2. Jembatan Bowstring

Model jembatan bowstring mungkin tak asing tampilannya di mata Anda. Namun, tak sedikit masyarakat yang tidak mengetahui namanya.

Serupa namanya, bowstring atau dalam Bahasa Indonesia berarti berbentuk tali busur ialah jembatan dengan desain melengkung 180 derajat. Jembatan ini biasa dilengkapi kabel vertikal dengan kompresi lengkungan yang ditujukan agar kestabilannya terjaga.

3. Jembatan Truss

Jenis konstruksi jembatan truss memang terbilang baru jika dibandingkan model-model sebelumnya. Diperkenalkan pertama kali pada abad ke-19 dengan menggunakan material kayu. Namun saat ini, jenis jembatan ini juga kerap dibuat menggunakan material terbaik seperti mortar.

Jembatan ini memiliki desain vertikal dan juga diagonal. Tujuannya untuk memastikan kestabilan serta meningkatkan daya tahannya.

4. Jembatan Lengkung/Arch Bridge

Mirip dengan jembatan bowstring, arch bridge atau jembatan lengkung juga mempunyai ciri khas berupa desain melengkung. Bedanya, model jembatan satu ini kerap memiliki permukaan datar untuk penggunaan jalan raya.

Pembuatan jembatan ini terbilang lebih hemat jika dibandingkan dengan konstruksi truss. Akan tetapi, ketahanannya tidak kalah baik.

5. Jembatan Gantung

Model konstruksi jembatan selanjutnya dinamakan suspension atau gantung. Pada jenis ini, konstruksinya dibangun dengan kabel utama dan kabel gantung.

Pada jenis jembatan ini, arus lalu lintas kadang dihentikan ketika cuaca sedang ekstrem. Terutama saat angin kencang dengan intensitas tinggi. Pasalnya, pengendara berisiko mengalami kesulitan mengemudi saat cuaca tersebut.

6. Jembatan Cable Stayed

Jenis konstruksi lainnya adalah cable stayed. Jembatan dengan konstruksi ini menampilkan kesan serupa dengan model sebelumnya. Akan tetapi, terdapat gelagar yang menyambung dengan tower. Berkat struktur tersebut, jembatan tetap aman dilintasi dalam kondisi gempa sekalipun.

Hanya saja, perlu diketahui jika maksimal panjang jembatan ini hanya 800 meter. Beda dengan jembatan gantung yang dapat dibangun dalam panjang maksim 1400 meter.

Pembangunan Jembatan Semakin Kokoh dengan Bahan Material SCG

Meskipun berbeda-beda dalam hal tampilan sampai keuntungan dari jembatannya, tiap-tiapnya tetap harus dibangun dengan rancangan yang baik. Tak hanya itu, material terbaik juga wajib digunakan untuk memastikannya aman saat dijadikan area lalu lintas pejalan kaki ataupun pengemudi kendaraan.

Bagi Anda yang memiliki niat membangun jembatan, baik untuk wisata maupun umum, direkomendasikan menggunakan semen mortar dari SCG. Mengapa harus produk SCG?

Hal ini dikarenakan, semen mortar SCG dibuat dengan kandungan terbaik. Sehingga, semen bisa menghasilkan fondasi yang ringan tetapi kuat. Untuk Anda yang ingin mengetahui informasi harga dan kemasan produk ini, cek selengkapnya di htttps://www.scgcbm.co.id/ sekarang juga!

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *