Wasit yang Ciptakan Sejarah Referee Challenge Proliga 2024 Pimpin Laga AVC Challenge Cup for Women

Pertandingan AVC Challenge Cup 2024 for Women antara India vs Iran di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina, Rabu (22/5/2024) menghadirkan sorotan. Duel yang berkesudahan dengan skor 3 0 untuk kemenangan tim voli putri Iran ini dipimpin oleh wasit asal Indonesia,Matsuri. Matsuri menjadi wasit utama dibantu wasit kedua asal Vietnam. Menariknya, belum lama ini Matsuri juga bertugas di kompetisi bola voli elite Indonesia, Proliga 2024.

Bahkan wasit asal Jawa Timur ini menciptakan sejarah sejak Proliga digelar pertama kali tahun 2002 atau 22 tahun silam. Yap, Matsuri menjadi wasit pertama di Indonesia yang menggunakan haknya berupa Referee Challenge. Referee Challenge adalah kondisi di mana wasit meminta Challenge untuk melihat sebuah tayangan ulang melalui video untuk mengambil keputusan dalam situasi ragu ragu. Tepatnya pada pertandingan Jakarta Electric PLN menghadapi Jakarta BIN di GOR PSCC, Palembang, Kamis (9/5/2024), Matsuri yang bertindak sebagai wasit utama meminta Challenge.

Perlu diketahui dalam regulasi resmi FIVB, setiap wasit memiliki hak dan wewenang untuk mengambil challenge untuk menentukan keputusan jika kondisinya fifty fifty. Namun sejak Proliga mengenalkan teknologi VAR musim lalu, belum ada wasit yang menggunakan hak tersebut. Baru pada pertandingan Proliga 2024 antara Electric PLN menghadapi Jakarta BIN, sejarah itu tercipta. AC MILAN: Antonio Conte Bersedia Menjadi Pelatih Rossoneri?

AC Milan Menang Dramatis atas Frosinone, Stefano Pioli Abaikan Isu soal Kedatangan Antonio Conte Yolla bahkan beberapa kali harus mendatangi wasit untuk menjelaskan protes yang dilakukan timnya. Dan benar, keputusan Matsuri mengambil Referee Challenge menunjukkan ada kesalahan dalam permainan Jakarta BIN ketika mengantisipasi bola quick dari Yolla Yuliana.

Keputusan wasit Matsuri mengambil Chellenge sempat membuat Megawati kesal, dia mempertanyakan sikap sang pengadil pertandingan. Dari tayangan ulang video challenge memperlihatkan, dig dilakukan Wilda memang menghasilkan bola belum menyentuh lantai. Namun follow up dari Nandita Ayu berbuah kesalahan. Istri dari Aji Maulana itu melakukan kesalahan dengan memberikan umpan passing atas ketika kaki menginjak garis tiga meter.

Sebagai informasi, seorang libero seperti yang diemban oleh Nandita Ayu, memiliki beberapa aturan dalam pertandingan. Satu di antaranya ialah tidak boleh memberikan umpan passing atas ketika posisinya berada di depan garis tiga meter. Passing seorang libero harus menggunakan passing bawah ketika menciptakan set serangan. Pun ketika berada di posisi depan, seorang libero tidak boleh melakukan jump ketika melakukan passing.

Dan dalam hal ini, keputusan Matsuri benar, Referee Challenge yang dia ambil berbuah kevalidan dalam pengambilan keputusan. Poin diberikan kepada tim Yolla Yuliana. Drama tak berhenti sampai di situ, pelatih Jakarta BIN, Danai Sriwatcharamethakul tidak bisa menerima keputusan tersebut karena seharusnya Elctric PLN yang mengambil Challenge.

Dalam hal ini Jakarta Electic PLN diuntungkan karena tidak harus memakai jumlah Challenge mereka. Pasalnya jika Challenge gagal, maka jatah yang diperoleh tim yang mengambil Challenge tersebut hangus. Maing masing tim di setiap set boleh mengambil Challenge sebanyak 2 kali. Jika berhasil maka kuota Challenge tetap utuh. Faktanya pertandingan yang endingnya dimenangkan oleh Jakarta BIN dengan skor akhir 3 1 berlangsung panas.

Duel ini mempertemukan Chamnan Dokmai dengan Danai Sriwatcharamethakul, yang merupakan pelatih dan asisten pelatih saat menukangi timnas voli putri Thailand di kejuaraan dunia VNL 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *